Halaman ini menggambarkan teori asam dan basa Arrhenius, Bronsted-Lowry,
dan Lewis, dan halaman ini juga menjelaskan hubungan antara ketiga teori asam
dan basa tersebut. Halaman ini juga menjelaskan konsep pasangan konjugasi –
asam dan basa konjugasinya, atau basa dan asam konjugasinya.
Teori asam dan basa Arrhenius
Teori
- Asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan.
- Basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida dalam larutan.
Penetralan terjadi karena ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk
menghasilkan air.
Pembatasan teori
Asam hidroklorida (asam klorida) dinetralkan oleh kedua larutan natrium
hidroksida dan larutan amonia. Pada kedua kasus tersebut, kamu akan memperoleh
larutan tak berwarna yang dapat kamu kristalisasi untuk mendapatkan garam
berwarna putih – baik itu natrium klorida maupun amonium klorida.
Keduanya jelas merupakan reaksi yang sangat mirip. Persamaan lengkapnya
adalah:
Pada kasus natrium hidroksida, ion hidrogen dari asam bereaksi dengan ion
hidroksida dari natrium hidroksida – sejalan dengan teori Arrhenius.
Akan tetapi, pada kasus amonia, tidak muncul ion hidroksida sedikit pun!
anda bisa memahami hal ini dengan mengatakan bahwa amonia bereaksi dengan
air yang melarutkan amonia tersebut untuk menghasilkan ion amonium dan ion
hidroksida:
Reaksi ini merupakan reaksi reversibel, dan pada larutan amonia encer yang
khas, sekitar 99% sisa amonia ada dalam bentuk molekul amonia. Meskipun
demikian, pada reaksi tersebut terdapat ion hidroksida, dan kita dapat
menyelipkan ion hidroksida ini ke dalam teori Arrhenius.
Akan tetapi, reaksi yang sama juga terjadi antara gas amonia dan gas
hidrogen klorida.
Pada kasus ini, tidak terdapat ion hidrogen atau ion hidroksida dalam
larutan – karena bukan merupakan suatu larutan. Teori Arrhenius tidak
menghitung reaksi ini sebagai reaksi asam-basa, meskipun pada faktanya reaksi
tersebut menghasilkan produk yang sama seperti ketika dua zat tersebut berada
dalam larutan.
Teori asam dan basa Bronsted-Lowry
Teori
- Asam adalah donor proton (ion hidrogen).
- Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen).
Hubungan antara teori Bronsted-Lowry dan teori Arrhenius
Teori Bronsted-Lowry tidak berlawanan dengan teori Arrhenius – Teori
Bronsted-Lowry merupakan perluasan teori Arrhenius.
Ion hidroksida tetap berlaku sebagai basa karena ion hidroksida menerima
ion hidrogen dari asam dan membentuk air.
Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan karena asam bereaksi dengan
molekul air melalui pemberian sebuah proton pada molekul air.
Ketika gas hidrogen klorida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam
hidroklorida, molekul hidrogen klorida memberikan sebuah proton (sebuah ion
hidrogen) ke molekul air. Ikatan koordinasi (kovalen dativ) terbentuk antara
satu pasangan mandiri pada oksigen dan hidrogen dari HCl. Menghasilkan ion
hidroksonium, H3O+.
Tampilan elektron terluar, tetapi mengabaikan elektron pada bagian yang
lebih dalam:
Adalah sesuatu hal yang penting untuk mengatakan bahwa meskipun anda
berbicara tentang ion hidrogen dalam suatu larutan, H+(aq),
sebenarnya anda sedang membicarakan ion hidroksonium.
Permasalahan hidrogen klorida / amonia
Hal ini bukanlah suatu masalah yang berlarut-larut
dengan menggunakan teori Bronsted-Lowry. Apakah anda sedang membicarakan
mengenai reaksi pada keadaan larutan ataupun pada keadaan gas, amonia adalah
basa karena amonia menerima sebuah proton (sebuah ion hidrogen). Hidrogen
menjadi tertarik ke pasangan mandiri pada nitrogen yang terdapat pada amonia
melalui sebuah ikatan koordinasi.
Jika amonia berada dalam larutan, amonia menerima sebuah proton dari ion
hidroksonium:
Jika reaksi terjadi pada keadaan gas, amonia menerima sebuah proton secara
langsung dari hidrogen klorida:
Pada faktanya, reaksi antara HCl dan air adalah reversibel, tetapi hanya
sampai pada tingkatan yang sangat kecil. Supaya menjadi bentuk yang lebih umum,
asam dituliskan dengan HA, dan reaksi berlangsung reversibel.
Perhatikan reaksi ke arah depan:
- HA adalah asam karena HA mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke air.
- Air adalah basa karena air menerima sebuah proton dari HA.
Akan tetapi ada juga reaksi kebalikan antara ion hidroksonium dan
ion A-:
- H3O+ adalah asam karena H3O+ mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke ion A-.
- Ion A- adalah basa karena A- menerima sebuah proton dari H3O+.
Reaksi reversibel mengandung dua asam dan dua basa. Kita
dapat menganggapnya berpasangan, yang disebut pasangan konjugasi.
Ketika asam, HA, kehilangan sebuah proton asam tersebut membentuk sebuah
basa A-. Ketika sebuah basa, A-, menerima kembali sebuah
proton, basa tersebut kembali berubah bentuk menjadi asam, HA. Keduanya adalah
pasangan konjugasi.
Anggota pasangan konjugasi berbeda antara satu dengan yang lain melalui
kehadiran atau ketidakhadiran ion hidrogen yang dapat ditransferkan.
Jika anda berfikir mengenai HA sebagai asam, maka A- adalah
sebagai basa konjugasinya.
Jika anda memperlakukan A- sebagai basa, maka HA adalah sebagai
asam konjugasinya.
Air dan ion hidroksonium juga merupakan pasangan konjugasi. Memperlakukan
air sebagai basa, ion hidroksonium adalah asam konjugasinya karena ion
hidroksonium memiliki kelebihan ion hidrogen yang dapat diberikan lagi.
Memperlakukan ion hidroksonium sebagai asam, maka air adalah sebagai basa
konjugasinya. Air dapat menerima kembali ion hidrogen untuk membentuk kembali
ion hidroksonium.
Contoh yang kedua mengenai pasangan konjugasi
Berikut ini adalah reaksi antara amonia dan air
yang telah kita lihat sebelumnya:
Teori asam dan basa Lewis
Teori ini memperluas pemahaman anda mengenai asam dan basa.
Teori
- Asam adalah akseptor pasangan elektron.
- Basa adalah donor pasangan elektron.
Hubungan antara teori Lewis dan teori
Bronsted-Lowry
Basa Lewis
Hal yang paling mudah untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan
meninjau dengan tepat mengenai basa Bronsted-Lowry ketika basa Bronsted-Lowry
menerima ion hidrogen. Tiga basa Bronsted-Lowry dapat kita lihat pada ion
hidroksida, amonia dan air, dan ketianya bersifat khas.
Teori Bronsted-Lowry mengatakan bahwa ketiganya berperilaku sebagai basa
karena ketiganya bergabung dengan ion hidrogen. Alasan ketiganya bergabung
dengan ion hidrigen adalah karena ketiganya memiliki pasangan elektron mandiri
– seperti yang dikatakan oleh Teori Lewis. Keduanya konsisten.
Jadi bagaimana Teori Lewis merupakan suatu tambahan pada konsep basa? Saat
ini belum – hal ini akan terlihat ketika kita meninjaunya dalam sudut pandang
yang berbeda.
Tetapi bagaimana dengan reaksi yang sama mengenai amonia dan air, sebagai
contohnya? Pada teori Lewis, tiap reaksi yang menggunakan amonia dan air
menggunakan pasangan elektron mandiri-nya untuk membentuk ikatan koordinasi
yang akan terhitung selama keduanya berperilaku sebagai basa.
Berikut ini reaksi yang akan anda temukan pada halaman yang berhubungan
dengan ikatan koordinasi. Amonia bereaksi dengan BF3 melalui
penggunaan pasangan elektron mandiri yang dimilikinya untuk membentuk ikatan
koordinasi dengan orbital kosong pada boron.
Sepanjang menyangkut amonia, amonia menjadi sama persis seperti ketika
amonia bereaksi dengan sebuah ion hidrogen – amonia menggunakan pasangan
elektron mandiri-nya untuk membentuk ikatan koordinasi. Jika anda
memperlakukannya sebagai basa pada suatu kasus, hal ini akan berlaku juga pada
kasus yang lain.
Asam Lewis
Asam Lewis adalah akseptor pasangan elektron. Pada contoh sebelumnya, BF3
berperilaku sebagai asam Lewis melalui penerimaan pasangan elektron mandiri
milik nitrogen. Pada teori Bronsted-Lowry, BF3 tidak sedikitpun
disinggung menganai keasamannya.
Inilah tambahan mengenai istilah asam dari pengertian yang sudah
biasa digunakan.
Bagaimana dengan reaksi asam basa yang lebih pasti – seperti, sebagai
contoh, reaksi antara amonia dan gas hidrogen klorida?
Pastinya adalah penerimaan pasangan elektron mandiri pada nitrogen. Buku
teks sering kali menuliskan hal ini seperti jika amonia mendonasikan pasangan
elektron mandiri yang dimilikinya pada ion hidrogen – proton sederhana dengan
tidak adanya elektron disekelilingnya.
Ini adalah sesuatu hal yang menyesatkan! anda tidak selalu memperoleh ion
hidrogen yang bebas pada sistem kimia. Ion hidogen sangat reaktif dan selalu
tertarik pada yang lain. Tidak terdapat ion hidrogen yang tidak bergabung dalam
HCl.
Tidak terdapat orbital kosong pada HCl yang dapat menerima pasangan
elektron. Mengapa, kemudian, HCl adalah suatu asam Lewis?
Klor lebih elektronegatif dibandingkan dengan hidrogen, dan hal ini berarti
bahwa hidrogen klorida akan menjadi molekul polar. Elektron pada ikatan hidrogen-klor
akan tertarik ke sisi klor, menghasilkan hidrogen yang bersifat sedikit positif
dan klor sedikit negatif.
Pasangan elektron mandiri pada nitrogen yang terdapat pada molekul amonia
tertarik ke arah atom hidrogen yang sedikit positif pada HCl. Setelah pasangan
elektron mandiri milik nitrogen mendekat pada atom hidrogen, elektron pada
ikatan hidrogen-klor tetap akan menolak ke arah klor.
Akhirnya, ikatan koordinasi terbentuk antara nitrogen dan hidrogen, dan
klor terputus keluar sebagai ion klorida.
Hal ini sangat baik ditunjukkan dengan notasi "panah melengkung"
seperti yang sering digunakan dalam mekanisme reaksi organik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar